lambang dan tokoh pendiri asean
hi guys, di blok aku kali ini aku pengen share ke kalian tentang lambang dan tokoh pendiri asean. dan bisa buat bantu-bantu kalian ngerjain tugas.
Lambang Asean
Arti lambang Asean
Gambar diatas merupakan logo
atau lambang ASEAN yang kita sering jumpai dibuku-buku atau media-media lainnya
seperti internet, koran, poster, dan lain sebagainya. Dari gambar tersebut
terlihat 10 barang padi yang terikat yang menggambarkan persatuan, kesatuan dan
persahabatan dari ke-10 negara-negara yang menjadi anggota ASEAN (Organisasi
negara-negara di Asia Tenggara).
Adapun untuk warna yang berada pada lambang tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Warna biru memiliki arti perdamaian dan keamanan, warna merah memiliki arti keberanian dan dinamika, warna putih memiliki arti kesucian, dan warna kuning memiliki arti kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan lingkaran yang ada melambangkan persatuan antara negara-negara anggota ASEAN.
Tokoh-tokoh pendiri Asean
1 .
Adam Malik dari Indonesia
Adam Malik Batubara lahir di
Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 22 Juli 1917 dan meninggal di Bandung,
Jawa Barat pada 5 September 1984 pada umur 67 tahun. Adam Malik adalah
mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah
menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden
Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan
Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998. Ia termasuk salah satu tokoh
pendiri ASEAN karena menjadi utusan Indonesia saat pembentukan organisasi
ASEAN.
2. Tun
Abdul Razak dari Malaysia
Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji
Hussein Al-Haj lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia pada 11 Maret
1922 dan meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun. Ia
adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2 mulai tahun 1970 hingga 1976 menggantikan
Tunku Abdul Rahman.
Selain dikenal sebagai salah seorang
tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program
kontroversial untuk memajukan perekonomian orang Melayu di Malaysia agar
sejajar dengan kaum keturunan Tionghoa dan Tamil. Ia juga pendiri Barisan
Nasional pada tahun 1973. Selain itu semua, ia juga merupakan salah satu tokoh
pendiri ASEAN.
Tun Abdul Razak merupakan anak sulung
Dato’ Hussein bin Mohd. Taib dan Hajah Teh Fatimah binti Daud. Ia memiliki darah
bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya,
Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009. Tun Abdul
Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari
1976 karena menderita leukemia.
3.
Thanat Koman dari Thailand
Thanat Khoman adalah politisi
berkebangsaan Thailand dia juga termasuk salah satu tokoh pendiri Asean dan
merupakan mantan Menteri luar negeri Thailand pada tahun 1959 to 1971. Pada
tahun 1960 , Thanat memainkan peran penting dalam mediasi antara Indonesia dan
Malaysia . Pemilihan Bangkok sebagai tempat pendiri ASEAN ( Perhimpunan Bangsa
Bangsa Asia Tenggara ) pada bulan Agustus 1967 adalah ekspresi penghormatan
terhadap peran aktif dalam pembentukan lembaga ini . Ia juga merupakan salah
satu dari 5 tokoh pendiri ASEAN yang cukup sentral. Pada 17 November 1971 ia
mengundurkan diri jabatannya setelah kudeta . Setelah pengunduran dirinya
sebagai menteri luar negeri, Thanat masuk politik negara pada tahun 1979 dan
adalah ketua Democratic Party ( sampai tahun 1982 ) . Antara 1980 dan 1982 ia
juga Wakil Perdana Menteri . Pada tahun 1982 , ia pensiun dari dunia politik .
4.
Narciso Ramos dari Filipina
Narciso Rueca Ramos (lahir di Asingan,
Pangasinan, 11 November 1900 – meninggal di Manila, 3 Februari 1986 pada umur
85 tahun) adalah seorang diplomat, mantan politikus Filipina (pernah menjadi
anggota legislatif selama 5 periode), mantan pengacara dan wartawan. Anaknya,
Fidel Ramos, adalah juga mantan Presiden Filipina. Dari 1965 ke 1968, Narciso
Ramos menjadi Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai Menteri Luar
Negeri, ia pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok yang juga
dihadiri oleh 4 menteri luar negeri lainnya: Adam Malik (Indonesia), S.
Rajaratnam (Singapura), Tun Abdul Razak (Malaysia) dan Thanat Khoman
(Thailand). Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menteri luar negeri
lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN sehingga menjadikannya
sebagai salah satu tokoh pendiri ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama
yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa
negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi,
kesabaran dan saling memahami di antara kelima menteri luar negeri yang hadir.
5. S.
Rajaratnam dari Singapura
Sinnathamby Rajaratnam lahir di Jaffna,
Sri Lanka, 25 Februari 1915 dan meninggal di Singapura, 22 Februari 2006 pada
umur 90 tahun dan lebih dikenal sebagai S Rajaratnam. Ia adalah mantan
politikus Singapura. Anak kedua dari keluarga etnis Tamil ini lahir di Jaffna,
Sri Lanka. Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-an. Ia
menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di London.
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier
menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai Aksi Rakyat.
Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri
Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri
(1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu
bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai
menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima “bapak pendiri” ASEAN
pada 8 Agustus 1967. Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura,
Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan (National Pledge).
terima kasih sudah mampir ke blok aku. semoga bisa membantu dan mohon maaf bila ada kekurangan
Komentar
Posting Komentar